SHARE OUR KNOWLEDGE

Sciences As A Pilot For Each Our Activity, and Share Our Knowledge Didn't Make A Dead Loss But Would Be Improved On About It.

Thursday, May 21, 2009

Saatnya Berbicara Tentang Politik,,,,,,,

Sejak kemerdekaan, Indonesia telah mengalami berkali-kali pergantian pemimpin dengan mengusung masa masing-masing mulai dari masa orde lama, orde baru, masa transisi dan sekarang ini dalam masa reformasi. Reformasi Indonesia yang mulai pecah sejak Mei 1998 hingga saat ini di tahun 2009 sudah melakukan pergantian pemimpin sebanyak 3 kali dan pada tahun ini merupakan tahun untuk pergantian pimpinan atau yang lebih dikenal dengan masa pemilu. Pemilu legislatif telah usai dan hasilnya kursi terbanyak dimenangkan oleh partai demokrat, disusul partai golkar, pdip, pks, pan, dst. Dan bulan depan adalah saat penentuan siapa yang akan berhak menduduki kursi orang nomor satu dan nomor dua di Indonesia. Marilah kita tengok sejenak apakah reformasi yang telah berlangsung selama ± 11 tahun, sudah menuai hasil sesuai dengan tujuan diawal? Kita lihat kembali bahwa tujuan dari reformasi yang menjadi mandat transisi demokrasi di Indonesia adalah terbentuknya organisasi negara yang bersandar pada pelembagaan demokrasi, terpenuhi dan terlindunginya hak asasi manusia (human rights) warga negaranya, tegaknya rule of law dan tetap terjaganya keamanan dan pembangunan ekonomi dalam rangka kemakmuran rakyat dan kerjasama yang baik antar Negara, apakah semua itu sudah tercapai selama kurun waktu 11 tahun ini? Kita semua pasti sudah tahu jawabannya. Apakah yang salah dari semua itu? Kita tidak dapat menyalahkan satu sama lainnya tanpa adanya bukti otentik yang bias mendasari semua itu. Memang memperbaiki sesuatu hal yang sudah rusak dalam waktu yang lama tidaklah semudah kita membalik telapak tangan hanya dengan hitungan kurang dari 1 detik. Namun semua itu adalah tidak mungkin untuk tidak bias menjadi lebih baik dan tercapai tujuannya jika dilakukan dengan kesadaran diri yang tinggi, kejujuran, kesabaran, motivasi, komitmen, loyalitas untuk kesuksesan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Tidaklah asing jika disetiap pemilu kita mendengarkan sejuta kata janji baik yang diucapkan ataupun yang tertulis diselebaran ataupun spanduk parta-partai bahwa akan lebih meperhatikan rakyat, menyelesaikan tujuan reformasi,,bla,,bla,,,bla dst. Akan tetapi realitas setelah menduduki kursi hilang/ lenyap diterjang angin tanpa ada bekas satupun. Haruskah kita bertanya pada rumput yang bergoyang? Selain itu judgement tentang pemerintahan diri sendiri yang telah berjalan banyak berbuah kemajuan juga terlontar ke telinga kita semua. Mungkin perbaikan dan kemajuan itu ada tapi kita toleh ke sebelah kita apakah indicator negara mulai mengalami perbaikan menjadi maju itu telah terpenuhi, misalkan kesejahteraan masyarakat, apakah angka kemiskinan kita mulai berkurang? Justru menurut Laporan Bank Dunia tahun 2006 menyatakan kemiskinan bertambah mencapai 49 persen (108 juta) dari rakyat Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi 5,5 %. Sementara laju inflasi pada akhir Desember 2006 dilaporkan mencapai 1, 21 % yang ditandai dengan kenaikan harga sembako antara lain seperti beras medium naik 75 % (dari Rp. 2.851 per kg menjadi Rp 5000 per kg), gula pasir naik 65 % (dari Rp 4.240 menjadi Rp. 7000), tepung terigu naik 31 % (dari Rp 3.659 menjadi Rp. 4.800) dan minyak goreng naik 48 % (dari Rp. 5.178 menjadi Rp 7.500). Akumulasi data di media massa setidak-tidaknya menyatakan bahwa reformasi telah meningkatkan utang Negara, penguasaan asing atas asset-asset nasional dan menurunkan porsi APBN yang dialokasikan untuk rakyat karena porsi pembayaran utang Negara atau porsi pembiayaan penyelenggaraan Negara (birokrasi pemerintah, DPR/ DPRD dan lembaga-lembaga baru Negara yang menjamur) meningkat tajam. Intinya, perekonomian dalam masa 9 Tahun reformasi masih rentan terhadap unsur ketidakpastian, baik akibat pengaruh ketidakstabilan politik maupun keamanan. Kemudian klo dikatakan rakyat sejahtera apakah semua itu benar apa adanya? …… mari kita lihat menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproyeksikan angka pengangguran pada 2009 ini naik menjadi 9% dari angka pengangguran 2008 sebesar 8,5%. Kenaikan angka pengangguran ini disebabkan semakin merosotnya sumbangan sektor tradable dari 34,9% pada kuartal II 2007 kemudian turun menjadi 26,6% pada kuartal II 2008. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penganggur pada Februari 2008 telah tercatat sebesar 9,43 juta orang. Sementara jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2008 mencapai 111,48 juta orang. Dan jumlah penduduk yang bekerja di pada Februari 2008 sebanyak 102,05 juta orang. Apakah itu semua yang dikatakan mengalami kemajuan? Berita yang belum lama muncul mengenai kekayaan para pejabat yang akan mencalonkan menjadi capres&cawapres menyatakan bahwa tampak adanya peningkatan yang nyata setelah menduduki jabatan tersebut. Sungguh ironis disaat banyak warga negara yang kesusahan mencari pekerjaan dan PHk yang terus bergulir akibat krisis global justru para pejabat menuai peningkatan kekayaan. Apa yang sebenarnya terjadi, apakah motivasi dan mabisi orang menduduki jabatan dan kursi tertentu hanya semata cara untuk menumpuk kekayaan? Toh nyatanya,,,,banyak para aktivis yang dulunya semangatnya berkobar untuk berjuang atas nama rakyat setelah mendapat jabatan hilanglah sudah semangat itu, mana pemikiran kritis yang sebelumnya ada? Apakah semua itu (critical thingking) hanya sebagai cara untuk bias tenar dan mendapat jabatan? Marilah bersama-sama kita melihat dan renungkan kepemimpinan Rosulullah dan para sahabat, apakah mereka semakin menambah kekayaan saat mereka memimpin umat? Kita rasa tidak, justru mereka mengorbankan kekayaan mereka untuk kesejahteraan umat. Bahkan dalam riwayat yang ada, saat Rosulullah meninggal apa yang beliau tinggalkan dan diwariskan kepada putrinya dan umatnya,,,justru bukan kekayaan karena beliau tidak meiliki apa-apa. Selain itu para sahabat saat terpilih menjadi khalifah pun mereka dengan sungguh2 mempertaruhkan segalanya untuk kejayaan umat dan agamanya. Oleh karena itu apakah calon-calon pemimpin yang ada saat ini benar-benar akan berjuang untuk kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara serta yang berjalan dalam koridor tuntunan agama? Tentulah kita harus benar2 jeli dalam memilih calon pemimpin. Kita harus memilih yang terbaik diantara yang baik. Jangan sampai negara ini semakin terpuruk dan kita sebagai masyarakat jangan sampai terbohongi secara public dengan termakan iklan janji-janji yang keluar dari mulut yang suatu saat bisa saja berubah karena lidah itu tak bertulang……….kita tahu sendiri bahwa sifat manusia setelah mendapatkan apa yang didapatkannya dan dalam kesenangan mereka akan lupa bagaimana cara dia memperoleh semua itu dan akan lupa dengan jani yang telah diucapkannya,,,,,

Rujukan: "Lupakan Reformasi,,,refleksi buruk birokrasi masa depan Indonesia" in url: http://advokatku.blogspot.com/2007/06/lupakan-reformasi-refleksi-buruk.html

"Satu Dekade Pasca Krisis, Perlu Kembalikan Tujuan Reformasi Ekonomi" in url: http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1177 "Arah Reformasi dan Tujuan Transisi Demokrasi" in url: http://bugiakso.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103:arah-reformasi-dan-tujuan-transisi-demokrasi&catid=49:reformasi&Itemid=76 "Data Kemiskinan Dan Pengangguran Tahun 2009" in url: http://teguhimanprasetya.wordpress.com/2009/03/04/tahun-2009-angka-kemiskinan-dan-penganguran http://www.bps.go.id

Arah Reformasi dan Tujuan Transisi Demokrasi" in url: http://bugiakso.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103:arah-reformasi-dan-tujuan-transisi-demokrasi&catid=49:reformasi&Itemid=76 "Data Kemiskinan Dan Pengangguran Tahun 2009" in url: http://teguhimanprasetya.wordpress.com/2009/03/04/tahun-2009-angka-kemiskinan-dan-penganguran

Demam Tifoid (Thypoid Fever)

 

Mungkin kita sudah tidak asing lagi jika mendengar kata demam tifoid atau masayarakat lebih biasa dengan "tipes". Demam Tifoid merupakan penyakit endemic di Indonesia yang tergolong sebagai penyakit menular yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi yang masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi mikroorganisme tersebut. Penyakit ini berhubungan erat dengan sanitasi yang tidak baik dan pembuangan sampah yang kurang syarat dengan kesehatan. Kejadian penyakit ini berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah yang lain. Di daerah perkotaan memiliki angka kejadian yang lebih tinggi dibandingkan dengan di desa, dan di daerah rural memiliki kejadian yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah urban.

 

Patogenesis

Kuman S Typhi dan S. paratyphi masuk kedalam saluran pencernaan melalui makanan yang terkontaminasi. Oleh tubuh sebenarnya sudah melakukan defense mechanism melalui cairan asam lambung namun tidak semua kuman hancur olehnya. Kuman-kuman yang lolos akhirnya masuk ke dalam usus dan berkembang biak. Bila imunitas humoral mukosa (IgA) dalam kondisi kurang baik kuman akan menembus sel epitel (sel M) dan selanjutnya ke lamina propia. Di lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit oleh system pertahanan tubuh lainnya yaitu sel-sel makrofag dan selanjutnya dibawa ke plague peyeri ileum distal dan kemudian ke kelenjar getah bening mesenterika. Selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat dalam makrofag ini masuk ke peredarah darah yang menyebabkan bakterimia pertama yang asimtomatik dan akhirnya menyebar ke seluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Dalam organ ini (hati dan limpa) kuman meningggalkan sel fagosit (sel makrofag) dan berkembang biak di luar sel atau di ruang sinusoid dan selanjutnya masuk ke sirkulasi darah yang mengakibatkan bakterimia kedua yang simptomatik (adanya tanda gejala infeksi sistemik).

Di dalam hati kuman masuk ke kantong empedu kemudian berkembang biak dan keluar secara intermitten bersamaan cairan empedu ke dalam lumen usus. Sebagian kuman akan di eksresikan bersamaan dengan feses dan sebagian lagi masuk kedalam sirkulasi darah. Siklus yang sama akan berulang kembali akantetapi sel makrofag sudah teraktivasi dan hiperaktif sehingga saaat fagositosis kuman terjadi pelepasan mediator inflamasi yang kahirnya tibul gejala inflamasi sistemik seperti demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, iritabilitas vaskuler, gangguan mental, dan koagulasi.

Di dalam plague peyeri makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi hiperplasi jaringan. Perdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh darah sekitar plague peyeri yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasi akibat akumulasi sel-sel mononuclear di dinding usus. Proses patologi jaringan limfoid ini dapat berkembang hingga ke lapisan otot, serosa usus, dan dapat mengakibatkan peforasi.

Endotoksin dapat menempel di reseptor sel endotel kapiler yang menimbulkan komplikasi seperti gangguan neuropsikiatrik, kardiovaskuler, pernapasan dan gangguan organ lainnya.

 

Diagnosis

Penegakan diagnosis yang dini akan meminimalkan komplikasi dan memberikan terapi yang tepat.

 

Manifestasi Klinis

Masa tunas demam tifoid antara 10-14 hari. Gejala klinis yang mungkin timbul bias asimtomatik sampai dengan gambaran komplikasi.

Pada minggu pertama muncul gejala infeksi yang umum yaitu:

  • demam
  • nyeri kepala
  • pusing
  • nyeri otot
  • anoreksia
  • mual
  • muntah
  • obstipasi atau diare
  • perasan tidak enak di perut
  • batuk
  • epitaksis
  • dan pada pemerikasaan fisik hanya suhu tubuh meningkat ( terutama saat sore dan malam hari)

Pada minggu kedua muncul gejala:

  • demam
  • bradikardia relative ( peningkatan suhu 1 0C tidak diikuti peningkatan nadi 8 x/menit)
  • lidah berselaput (kotor di tengah tepi-tepi merah dan tremor)
  • hepatomegali
  • splenomegali
  • meteorismus
  • gangguan mental (somnolen, stupor, koma, delirium, psikosis)

Secara laboratorium:

  • pemeriksaan darah lengkap ditemukan: leucopenia, anemia ringan, trombositopenia
  • pemeriksaan hitung jenis leukosit ditemukan adanya aneosinofilia maupun limfopenia.
  • Pada pemeriksaan hemostasis ditemukan LED dapat meningkat
  • Pemeriksaan imuniserologis ditemukan SGOT dan SGPT menigkat akan tetapi turun setelah sembuh
  • Uji Widal (widal test)

    Untuk deteksi antobodi terhadap kuman S. typhi, dengan reaksi aglutinasi antigen kuman dengan antibody yang disebut aglutinin. Ada tiga aglutinin yaitu O (dari tubuh kuman), H (flagella kuma), dan Vi (simpai kuman). Yang sering dipakai yaitu aglutinin O dan H.

    Pembentukan aglutinin mulai akhir minggu pertama kemudian meningkat secara cepat dan mencapai puncak pada minggu ke empat dan tetap tinggi selama beberapa minggu.

    Pada orang yang sudah sembuh aglutinin O menetap hingga 4-6 bulan dan aglutinin H antara 9-12 bulan.

  • Kultur darah

 

Tatalaksana

  • Istirahat dan perawatan

    Istirahat disini yang dimaksud adalah tirah baring total untuk meminimalkan timbulnya komplikasi

  • Diet dan terapi penunjang

    Diet yang diberikan harus mencukupi kebutuhan energi tubuh akan tetapi dimulai dari diet lunak atau bubur saring dan meningkat secara bertahap.

  • Pemberian antimikroba
  • Kloramfenikol: merupakan obat pilihan utama untuk demam tifoid. Diberikan sampai dengan 7 hari bebas demam.
  • Tiamfenikol
  • Ampisilin
  • Sefalosporin generasi ketiga ( seftriakson)
  • Golongan fluorokuinolon
  • Kombinasi obat antimikroba
  • Kortikosteroid
  • Pada wanita hamil obat yang dianjurkan adalah ampisilin, amoksisilin, dan seftriakson

Sunday, May 17, 2009

Flu Babi atau Swine Influenza

Di bulan April 2009 ini muncul wabah penyakit baru yang mencoba menginfeksi masyarakat dunia. Seperti layaknya wabah flu burung yang terjadi pada beberapa tahun lalu yang begitu mengemparkan duna, wabah virus ini juga mengusung nama hewan yaitu babi. Pada mulanya virus ini hanya ditemukan dalam tubuh babi , akan tetapi saat ini telah ditemukan bahwa virus ini mampu menyebar antara manusia dengan manusia. Penyakit H1N1 atau yang lebih dikenal dengan Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influenza yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A

Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.

Asal mula

Pada 5 Februari 1976, tentara di Fort Dix, Amerika Serikat menyatakan dirinya kelelahan dan lemah, kemudian meninggal dunia keesokannya. Dokter menyatakan kematiannya itu disebabkan oleh virus ini sebagaimana yang terjadi pada tahun 1918. Presiden kala itu, Gerald Ford, diminta untuk mengarahkan rakyatnya disuntik dengan vaksin, namun rencana itu dibatalkan.

Pada 20 Agustus 2007, virus ini menjangkiti seorang warga di pulau Luzon, Filipina.

Tanda-gejala

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejalan influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter untuk melihat "apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi atau berada di Meksiko dalam jangka waktu tujuh hari sebelum bermulanya penyakit mereka.Diagnosa bagi penetapan virus ini memerlukan adanya uji makmal bagi contoh pernapasan.

Laporan Kasus

Badan Kesehatan Dunia, WHO, membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya. H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin. Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi. Virus flu memiliki kemampuan bertukar komponen genetik satu sama lain, dan besar kemungkinan versi baru H1N1 merupakan hasil perpaduan dari berbagai versi virus yang berbeda yang terjadi di satu binatang sumber.

Wabah flu H1N1 (flu babi) mulai tercacat di daratan Mexico, dimana lebih dari 6000 orang tercacat suspect virus tersebut. Kemudian dalam catatan pusat pencegahan dan penanganan penyakit dunia di Amerika tercatat 4.714 kasus dan yang meninggal sebanyak 4 orang dikarenakan virus tersebut. Selain di Benua Amerika, virus yang dinamakan H1N1 ini juga mulai menyebar di daratan Benua Asia dimana kasus tercatat di negara Korea Selatan, Malaysia, dll termasuk di Indonesia pun mulai tanggal 14 Mei kemarin sudah ada yang tercatat sebagai orang pertama yang terkena virus H1N1 yang saat ini di rawat di RSHS Bandung.

angka kematian akibat virus H1N1 baru adalah 2,2 persen, lebih kecil dari pada angka kematian yang disebabkan H5N1/ Flu Burung yang mencapai 80 - 90 persen. Pandemi terjadi bila angka kesakitan dan angka kematian kasusnya tinggi.

Protap Penanggualangan Oleh Depkes

Menurut Menkes, Depkes telah menetapkan prosedur tetap yang meliputi proses screening/penjaringan dan tata laksana di airport kedatangan serta penerimaan pasien di klinik maupun di rumah sakit.

Di airport kedatangan, penumpang yang dicurigai menderita Flu Baru H1N1 yang tertangkap oleh thermal scanner, akan diperiksa di tempat yang sudah disediakan yaitu di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Apabila memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, dapat dirujuk ke rumah sakit terdekat. Setiap pasien yang dicurigai (suspek) wajib mengikuti ketentuan yang berlaku di Indonesia secara ketat, agar jangan sampai virus berbahaya itu yang sampai saat ini dan mudah-mudahan seterusnya tidak ditemukan di Indonesia, kata Menkes.

Sedangkan proses penerimaan di klinik, pasien akan ditangani dokter dan tenaga kesehatan poliklinik yang sudah mendapat wawasan tentang Emerging Infectious Disease (EID) khususnya Flu Baru H1N1.

Menkes menambahkan, semua petugas yang kontak dengan orang yang dicurigai terpapar Flu Baru H1N1 wajib menggunakan APD/ Alat Pelindung Diri. Pasien warga Negara asing yang dicurigai menderita Flu Baru H1N1 wajib melengkapi diri dengan foto copy paspor dan visa. Apabila perlu memberi pernyataan tertulis tentang riwayat kontak untuk dibuatkan form khusus dan wajib mengikuti ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Bila diperlukan, dokter di kedua RS tersebut dapat mengeluarkan surat keterangan medik terhadap proses penatalaksanaan penderita. Tim Dinas Kesehatan Bali dan Dinas Kesehatan Sulawesi Utara akan menilai seluruh proses setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tim Dinas Kesehatan berhak melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap setiap peserta dan setiap orang lainnya yang terlibat dalam kegiatan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Pembiayaan yang timbul akibat ketentuan-ketentuan ini menjadi tanggungan pemerintah, jelas Menkes.

Pengobatan Dan Vaksin

Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati flu, Tamiflu dan Relenza, tampaknya efektif dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh ini.

Belum jelas keefektifan vaksin flu yang kini ada dalam melindungi manusia dari virus baru ini, karena secara genetik berbeda dengan jenis flu lain.

Ilmuwan Amerika telah mengembangkan satu vaksin baru, namun diperlukan waktu untuk menyempurnakannya dan juga memproduksi dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan.

Rujukan:

http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_babi

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/04/090426_qandaswine.shtml

http://www.cdc.gov/h1n1flu/

http://depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3428

http://www.detiknews.com/read/2009/05/16/122212/1132437/10/lagi-lagi-kasus-flu-babi-di-malaysia

http://www.detiknews.com/read/2009/05/14/163641/1131551/10/ek-pasien-suspect-pertama-flu-babi-di-indonesia